https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/issue/feedJurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik2024-09-25T21:35:47+07:00Dr. Ansel Mones, M.Pdanselmojata@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik adalah jurnal nasional berbasis penelitian yang diterbitkan oleh organisasi profesi ilmiah untuk Pendidikan Agama Katolik, yakni Perkumpulan Perguruan Tinggi Agama Katolik Indonesia (PERPETAKI).</p> <p>Artikel-artikel yang dimuat merupakan konversi hasil penelitian di bidang ilmu Pendidikan Agama Katolik.</p> <p>Anggota dewan penyunting dan mitra bebestari berasal dari lebih daripada enam provinsi di Indonesia.</p> <p>Terbit 2 (dua) kali setahun (Maret dan September).</p> <p>Artikel-artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.</p> <p><a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/about/submissions">Pedoman bagi Penulis</a> (Author Guidelines) dapat ditemukan di <a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/about/submissions">sini</a>.</p> <ul> <li class="show"><a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/about/submissions">Pedoman bagi Penulis</a></li> <li class="show"><a href="https://drive.google.com/file/d/1g2vc2lZNggNEx33CxTrlIu3-MVqEfzAY/view?usp=sharing">Template Artikel</a></li> <li class="show"><a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/submission/wizard">Kirim Naskah</a></li> </ul> <p><strong>Fokus dan Ruang Lingkup</strong></p> <p>JPPAK berupaya keras untuk menerbitkan artikel-artikel konversi penelitian berkualitas dalam rumpun Pendidikan dengan sub-rumpun Pendidikan Agama Katolik. Meskipun di awal-awalnya Jurnal ini mengakomodasi peneitian-penelitian nasional, tujuan akhir dari jurnal ini adalah menjadi jurnal internasional bereputasi di bidangnya.</p> <p>JPPAK mendukung pertukaran pengetahuan yang lebih luas dan terbuka. Karena itu, JPPAK memberikan akses gratis ke setiap artikel yang terpublikasi. Lebih jauh, penulis tidak perlu membayar untuk publikasi artikelnya. Kami menyambut baik artikel-artikel hasil penelitian dengan metode yang tepat dan hasil yang jelas. Setiap artikel akan di-<em>review</em> dengan prinsip <em>double blind peer review.</em></p> <p>Ruang Lingkup Jurnal ini adalah rumpun Pendidikan dengan sub-rumpun Pendidikan Agama Katolik. Jurnal ini bukan jurnal bunga rampai. Karena itu, artikel-artikel dalam jurnal harus berada dalam cakupan ini. Akan tetapi, adalah baik dan tepat apabila artikel membedah Sub-rumpun Pendidikan Agama Katolik ke arah yang lebih spesifik, misalnya: dalam konteks Kitab Hukum Kanonik, Kitab Suci, Pastoral, Liturgi, dan sebagainya.</p> <p> </p>https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/139Pengaruh Penerapan Problem-Based Learning dalam Mata Kuliah Statistika terhadap Minat Mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik untuk Melaksanakan Penelitian Kuantitatif2024-09-09T17:30:44+07:00Varetha Lisaranibetzyvarethalisarani@gmail.com<table width="567"> <tbody> <tr> <td width="397"> <p>Penelitian ini mengkaji pengaruh penerapan Problem-based Learning (PBL) pada mata kuliah Statistika terhadap minat mahasiswa calon guru Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK) di Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak dalam melaksanakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan sebagai respons terhadap rendahnya minat mahasiswa untuk melaksanakan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, pengukuran minat mahasiswa dilakukan melalui angket dengan skala <em>Likert</em> 4 derajat yang mencerminkan fase minat tertinggi yaitu <em>well-developed individual interest</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBL dalam mata kuliah Statistika memiliki pengaruh sedang terhadap minat mahasiswa PKK untuk melaksanakan penelitian kuantitatif. Dalam diskusi, penelitian ini mengungkap bahwa PBL mendorong kolaborasi, pemahaman konsep, dan pemecahan masalah bersama, yang meningkatkan minat mahasiswa untuk melakukan penelitian kuantitatif. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa PBL membuat mata kuliah Statistika menjadi lebih menarik dan tidak membosankan bagi mahasiswa yang sebelumnya enggan dengan matematika.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2024-09-25T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Varetha Lisaranihttps://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/140Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Aktivitas Ibadat Orang Muda Katolik (OMK) di Paroki Maria Ratu Pencinta Damai Lolah2024-08-19T23:14:43+07:00Tasya Lucia Kandowtasya.kandow@stpdobos.ac.idAdrianus Daliaadrie.dalia@stpdobos.ac.idMarianus Muharli Muaharly.mua@stpdobos.ac.id<p>Penggunaan smartphone memberikan pengaruh positif dan <br />negatif. Penggunaan yang tidak sesuai fungsinya dapat <br />memberikan pengaruh pada aktivitas ibadat Orang Muda Katolik <br />(OMK) di Paroki Maria Ratu Pencinta Damai Lolah. Penelitian ini <br />bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan smartphone <br />OMK, aktivitas ibadat OMK, serta seberapa besar pengaruh <br />penggunaan smartphone terhadap aktivitas ibadat OMK di Paroki <br />Maria Ratu Pencinta Damai Lolah. Metode yang dipakai untuk <br />penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Respondennya adalah <br />anggota-anggota OMK di Paroki Maria Ratu Pencinta Damai <br />Lolah yang ditentukan dengan rumus Slovin sehingga mendapat <br />jumlah responden sebanyak 175 orang dari jumlah keseluruhan <br />yakni 310 anggota. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu <br />dengan membagikan angket atau kuesioner dengan alternatif <br />jawaban pada variabel X (penggunaan smartphone), yakni <br />Sangat Setuju (4), Setuju (3), Kurang Setuju (2), dan Tidak Setuju <br />(1) dan alternatif jawaban pada variabel Y (aktivitas ibadat) yakni <br />Selalu (4), Sering (3), Jarang (2), dan Tidak Pernah (1) Analisis <br />regresi linear sederhana digunakan dalam penelitian ini. Hasil <br />penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan smartphone OMK <br />memperoleh hasil koefisien hitung sebesar 0,86 dan berada pada kategori sangat baik, aktivitas ibadat OMK memperoleh hasil <br />koefisien hitung sebesar 0,90 dan berada pada kategori sangat <br />baik serta adanya pengaruh penggunaan smartphone terhadap <br />aktivitas ibadat dengan hasil koefisien determinasi 0,467. Hasil <br />tersebut menunjukkan bahwa smartphone memberikan kontribusi <br />pengaruh sebanyak 46% terhadap aktivitas ibadat OMK di Paroki <br />Maria Ratu Pencinta Damai Lolah. Sisanya, 54% berasal dari <br />faktor-faktor di luar smartphone</p>2024-09-25T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Tasya Lucia Kandow, Adrianus Dalia, Marianus Muharli Muahttps://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/143Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas X di SMA Katolik Seminari Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen2024-08-19T23:06:36+07:00Christofora Dominika Kalelenovelkalele@gmail.comFecky Evendy Singalfecky.singal@stpdobos.ac.idMarthinus Marcel Lintongmarcel.lintong@stpdobos.ac.id<p>Minat belajar menjadi salah satu hal pokok yang dapat <br />menunjang proses pembelajaran. Pada kenyataannya masih <br />banyak siswa yang merasa bosan belajar dan jenuh karena cara <br />belajar yang masih bersifat konvensional. Hal ini berkaitan <br />dengan kurikulum yang dipakai sekolah karena salah satu faktor <br />pendukung bagi peningkatan minat belajar siswa, yaitu <br />kurikulum. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Seminari Santo <br />Fransiskus Xaverius Kakaskasen, untuk mengetahui bagaimana <br />penerapan Kurikulum Merdeka Belajar untuk Meningkatkan<br />Minat Belajar Siswa Kelas X, faktor pendukung dan penghambat <br />serta upaya peningkatan minat belajar siswa dalam penerapan <br />Kurikulum Merdeka Belajar. Jenis metode yang digunakan yaitu <br />metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian yang <br />didapatkan yaitu Kurikulum Merdeka Belajar sudah diterapkan di <br />SMA Katolik Seminari Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen. <br />Selain itu, terdapat faktor pendukung seperti tersedianya platform<br />merdeka mengajar, adanya kegiatan IHT atau sosialisasi, dan <br />faktor penghambat seperti kurangnya akses internet dan ruang <br />komputer serta sarana-prasarana yang kurang memadai. Ada<br />pun upaya yang dilakukan sekolah yakni melaksanakan kegiatan studi tiru bagi guru-guru di sekolah SMA N 8 Manado, guru harus <br />lebih kreatif dalam proses pembelajaran, dan perihal penyediaan <br />sarana-prasarana. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan <br />diantaranya: Pertama, Kurikulum Merdeka Belajar sudah <br />diterapkan di SMA Seminari yang ditandai dengan adanya <br />kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kedua, <br />terdapat faktor yang mempengaruhi penerapan Kurikulum <br />Merdeka Belajar demi peningkatan minat belajar siswa yang <br />dijabarkan dalam faktor pendukung dan penghambat. Ketiga, <br />upaya yang dilakukan sekolah yaitu melaksanakan studi tiru di <br />sekolah lain menyangkut Kurikulum Merdeka Belajar, cara guru <br />menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, serta <br />pemberian fasilitas sekolah yang mendukung</p>2024-09-25T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Christofora Dominika Kalele, Fecky Evendy Singal, Marthinus Marcel Lintonghttps://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/157Pemahaman HAM dan Respon Mahasiswa Sekolah Tinggi Keagamaan Katolik terhadap Isu-isu Sensitif2024-08-08T17:25:43+07:00Metoddyus Tri Brata Rolemetoddyusrole85@gmail.comSubandri Simbolonsubandri.simbolon@mail.ugm.ac.id<p>Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pemahaman calon guru <br />Agama Katolik terhadap implementasi Hak Asasi Manusia (HAM) <br />dalam kaitannya dengan isu-isu HAM seperti gender, ideologi, <br />dan keagamaan. Penilian ini dilakukan dengan menggunakan <br />pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menyebarkan <br />angket terbuka kepada seluruh mahasiswa yang aktif dengan <br />menggunakan bantuan google form. Dari hasil pengolahan data <br />diketahui bahwa mahasiswa telah memiliki pemahaman tentang <br />hak asasi manusia dan mengimplementasikan pemahaman <br />tersebut dalam hubungannya dengan kelompok yang berbeda <br />agama dengan sikap toleransi, menerima perbedaan dan <br />menghargai. Namun terkait isu-isu sensitif seperti gender, partai <br />atau organisasi politik terlarang, dan agama lokal, mereka masih <br />mengandalkan pemahaman tekstual. Alasan utamanya adalah <br />mereka jarang bertatap muka dengan orang-orang yang memiliki <br />identitas gender, ideologi, dan agama lokal tersebut. Faktor <br />lainnya adalah kurangnya pemahaman mereka mengenai <br />pandangan inklusif Gereja mengenai isu-isu ini.</p>2024-09-25T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Metoddyus Tri Brata Role, Subandri Simbolonhttps://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/161Optimisasi Katekese Digital: Pemberdayaan Mahasiswa Katekis dalam Evangelisasi Baru2024-09-05T18:35:00+07:00Emmeria Tarihoranemmeriayohana@gmail.comAntonius Denny Firmatorm_deni@yahoo.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya <br />pemberdayaan mahasiswa katekis dalam menghadapi tantangan <br />di era digital, dengan fokus pada pengembangan keterampilan <br />berkatekese melalui pendekatan katekese digital. Digitalisasi di <br />segala aspek kehidupan mempengaruhi banyak hal, yang <br />tentunya perlu diwaspadai termasuk dalam kegiatan <br />evangelisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah <br />metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini <br />melibatkan mahasiswa katekis sebagai partisipan utama serta <br />sumber data utama. Program “Memberdayakan Mahasiswa <br />Katekis untuk Evangelisasi Baru” ini dirancang untuk <br />meningkatkan pemahaman mereka tentang keterampilan <br />berkatekese, khususnya dalam konteks penggunaan media <br />digital. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan <br />signifikan pada aspek pemahaman mahasiswa calon katekis <br />tentang keterampilan berkatekese setelah mengikuti program ini. <br />Pelatihan khusus dan praktik langsung dalam katekese digital <br />telah memberikan dampak positif, hal ini memungkinkan <br />mahasiswa katekis untuk lebih efektif dalam menyampaikan <br />pesan evangelisasi. Peningkatan keterampilan berkatekese ini <br />juga berkontribusi pada meningkatnya keberanian mahasiswa <br />calon katekis dalam menghadapi tantangan komunikasi di era <br />digital. Penelitian ini memberikan dasar untuk pemahaman yang <br />lebih mendalam tentang pentingnya pengembangan <br />keterampilan berkatekese dalam merespons perubahan konteks <br />komunikasi keagamaan. Implikasi praktisnya meliputi <br />peningkatan program pelatihan keterampilan berkatekese dan <br />penyesuaian kurikulum katekese, guna memfasilitasi adaptasi <br />mahasiswa calon katekis terhadap lingkungan digital yang terus berkembang. Program-program tersebut mendorong aktivitas <br />katekis dan membuat kegiatan yang diharapkan menjadi lebih <br />efektif dan relevan dalam menjalankan misi evangelisasi di era <br />digital ini.</p>2024-09-25T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Emmeria Tarihoran, Antonius Denny Firmatohttps://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/163Peran Katekis dalam Tantangan Karya Katekese Digital2024-08-21T15:17:56+07:00Chechilia A. Banjarnahorsesilyangeline24@gmail.com Intansakti Pius Xintandestan59@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan menemukan peran katekis dalam <br />tantangan katekese digital. Dalam PKKI X, kesadaran ini terlihat <br />bentuk komunikasi dalam katekese menemukan cara baru, yaitu <br />komunikasi digital. Gereja melihat era digital, bukan hanya segi <br />peluang dalam hal cara baru dalam berkatekese, tetapi Gereja <br />juga tetap waspada pada tantangan-tantangan dalam katekese <br />digital. Tantangan-tantangan ini dapat membawa dampakdampak negatif dalam hidup beriman. Perkembangan zaman <br />dalam dunia digital memungkinkan manusia mengalami lupa <br />ingatan atau amnesia. Dengan membuat dirinya sendiri dikuasai <br />oleh jejaring teknologi, manusia zaman modern dapat berubah <br />menjadi sekedar daging, tubuh, dan mesin. Manusia yang <br />sesungguhnya memiliki daya spiritual pula. Dalam rangka <br />pemulihan ingatan manusia akan jati dirinya sebagai manusia <br />makhluk yang luhur dan mempunyai spiritualitas, katese menjadi <br />proses belajar untuk semakin menjadi manusia. Gereja harus <br />berperan aktif dalam tantangan katekese digital. Agar dampak <br />negatif dalam hidup beriman dapat diredam dan ditangani dengan <br />baik, semua lini dalam Gereja harus ikut terlibat, termasuk <br />seorang katekis. Katekis merupakan ujung tombak terhadap <br />umat, karena katekis memahami keadaan nyata yang sedang <br />dialami umat. Tantangan katekese digital, memengaruhi karya <br />katekese kepada umat. Penelitian ini membuktikan pentingnya <br />katekis di era digital. Penelitian kualitatif ini menggukan metode <br />dokumentasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan <br />menemukan data-data dalam dokumen-dokumen yang berkaitan <br />dengan tema. Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya <br />adalah menganalisis data dan interpretasi data. Berdasarkan <br />hasil penelitian ditemukan bahwa katekis dalam menghadapi <br />tantangan katekese digital ditemukan tiga peran penting dalam seorang katekis. Peran-peran itu berupa: seorang katekis harus <br />bisa menguasai teknologi-teknologi digital, katekis menjadi <br />fasilitator yang menghantar umat pada perjumpaan dengan Allah, <br />dan katekis menjadi mitra kerja para Imam dalam karya katekese <br />digital. </p>2024-09-25T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Chechilia A. Banjarnahor, Intansakti Pius X