https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/issue/feed Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik 2024-03-27T22:51:45+07:00 Ferry Hartono, S.S., Lic.S.S. redaksi@jurnalppak.or.id Open Journal Systems <p>Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik adalah jurnal nasional berbasis penelitian yang diterbitkan oleh organisasi profesi ilmiah untuk Pendidikan Agama Katolik, yakni Perkumpulan Perguruan Tinggi Agama Katolik Indonesia (PERPETAKI).</p> <p>Artikel-artikel yang dimuat merupakan konversi hasil penelitian di bidang ilmu Pendidikan Agama Katolik.</p> <p>Anggota dewan penyunting dan mitra bebestari berasal dari lebih daripada enam provinsi di Indonesia.</p> <p>Terbit 2 (dua) kali setahun (Maret dan September).</p> <p>Artikel-artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.</p> <p><a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/about/submissions">Pedoman bagi Penulis</a> (Author Guidelines) dapat ditemukan di <a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/about/submissions">sini</a>.</p> <ul> <li class="show"><a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/about/submissions">Pedoman bagi Penulis</a></li> <li class="show"><a href="https://drive.google.com/file/d/1g2vc2lZNggNEx33CxTrlIu3-MVqEfzAY/view?usp=sharing">Template Artikel</a></li> <li class="show"><a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/submission/wizard">Kirim Naskah</a></li> </ul> <p><strong>Fokus dan Ruang Lingkup</strong></p> <p>JPPAK berupaya keras untuk menerbitkan artikel-artikel konversi penelitian berkualitas dalam rumpun Pendidikan dengan sub-rumpun Pendidikan Agama Katolik. Meskipun di awal-awalnya Jurnal ini mengakomodasi peneitian-penelitian nasional, tujuan akhir dari jurnal ini adalah menjadi jurnal internasional bereputasi di bidangnya.</p> <p>JPPAK mendukung pertukaran pengetahuan yang lebih luas dan terbuka. Karena itu, JPPAK memberikan akses gratis ke setiap artikel yang terpublikasi. Lebih jauh, penulis tidak perlu membayar untuk publikasi artikelnya. Kami menyambut baik artikel-artikel hasil penelitian dengan metode yang tepat dan hasil yang jelas. Setiap artikel akan di-<em>review</em> dengan prinsip <em>double blind peer review.</em></p> <p>Ruang Lingkup Jurnal ini adalah rumpun Pendidikan dengan sub-rumpun Pendidikan Agama Katolik. Jurnal ini bukan jurnal bunga rampai. Karena itu, artikel-artikel dalam jurnal harus berada dalam cakupan ini. Akan tetapi, adalah baik dan tepat apabila artikel membedah Sub-rumpun Pendidikan Agama Katolik ke arah yang lebih spesifik, misalnya: dalam konteks Kitab Hukum Kanonik, Kitab Suci, Pastoral, Liturgi, dan sebagainya.</p> <p> </p> https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/150 Analisis Potensi Lingkungan Familia di Stasi Santo Ignatius Pala Pulau Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Putussibau Keuskupan Sintang Sebagai Komunitas Basis Gerejawi (KBG) 2024-03-13T21:02:44+07:00 Angella Dessy Pebriani angelapebriani@gmail.com Angga Satya Bhakti anggasatya25@gmail.com Theresia Yovita Cendana Sari theresiayovita7@gmail.com <p>Gereja Katolik sebagai persekutuan umat beriman berusaha <br />menjaga iman para umatnya dengan berbagai metode <br />pengembangan iman. Komunitas Basis Gerejawi, merupakan <br />cara hidup menggereja yang tumbuh dari akar dasar gereja lokal. <br />Upaya yang dilakukan Keuskupan Sintang dalam menumbuhkan <br />iman di akar rumput dengan menggunakan istilah Lingkungan<br />atau Kring. Dalam pengertiannya dan pelaksanaannya<br />Komunitas Basis Gerejawi memiliki ciri atau tanda tersendiri, <br />begitu juga dengan Lingkungan. Penelitian ini ingin melihat <br />potensi dari Lingkungan untuk dapat menjadi sebuah Komunitas <br />Basis Gerejawi. Tujuannya yaitu agar Komunitas Basis Gerejawi <br />semakin dikenal sebagai sarana pertumbuhan iman yang baru <br />terkhusus untuk warga Lingkungan Familia, Stasi Santo Ignatius<br />Pala Pulau Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda <br />Putussibau Keuskupan Sintang. Metode penelitian yang <br />digunakan yaitu Kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan <br />observasi dan wawancara sebagai langkah untuk mendalami <br />tindakan yang terjadi sebagai sumber data dalam penelitian ini.<br />Adapun subjek yang menjadi sumber data terdiri dari sepuluh <br />orang yang dianggap kredibel sebagai informan. Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data tersebut dengan pembahasan dari <br />teori-teori yang didapatkan dari buku-buku ensiklik, dan karya <br />ilmiah bahwa dengan potensi-potensi yang dimilikinya <br />Lingkungan Familia mampu bertumbuh lebih jauh dengan<br />Komunitas Basis Gerejawi. </p> 2024-03-27T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 Angella Dessy Pebriani, Angga Satya Bhakti, Theresia Yovita Cendana Sari https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/131 Pemahaman Umat Tentang Sakramen Pengurapan Orang Sakit di Stasi Santo Fransiskus Xaverius Klabat, Paroki Santo Fransiskus de Sales Kokoleh 2024-03-01T18:04:48+07:00 Yudhi Geraldy Moningka yudhimoningka643@gmail.com Adrianus Dalia adrie.dalia@stpdobos.ac.id Bernadina Waha Labuan nadin.labuan@stpdobos.ac.id <p>Sakramen pengurapan orang sakit menjadi sakramen yang <br />penting diketahui bagi orang Katolik. Namun permasalahan yang <br />ditemukan bahwa sebagian umat Katolik belum memahami <br />sakramen pengurapan orang sakit ini. Hal ini yang kemudian <br />mendorong peneliti untuk membuat penelitian guna mengetahui <br />bagaimana pemahaman umat di stasi Santo Fransiskus Xaverius <br />Klabat Paroki Santo Fransiskus de Sales Kokoleh tentang makna, <br />tujuan, unsur-unsur hakiki dan buah-buah sakramen pengurapan <br />orang sakit serta upaya-upaya pastoral yang dapat dilakukan <br />untuk membantu umat memahami sakramen pengurapan orang <br />sakit ini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. <br />Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara <br />dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan sumber data <br />yakni umat stasi Santo Fransiskus Xaverius Klabat. Hasil <br />penelitian menunjukkan bahwa sakramen pengurapan orang <br />sakit sebagai sakramen yang diberikan kepada orang yang <br />mengalami sakit dengan tujuan agar memperoleh kesembuhan <br />dan kekuatan dari Tuhan atas penyakit yang dideritanya. Imam <br />berperan sebagai pelayan sakramen perlu mempersiapkan <br />minyak suci, air berkat dan doa-doa untuk orang sakit, sedangkan <br />bagi penerima sakramen perlu mempersiapkan lilin, salib, air, garam, dan juga di samping itu juga kesiapan diri untuk menerima <br />sakramen ini. Buah-buah rahmat dari sakramen yakni rahmat <br />kesembuhan, kekuatan dan pengampunan dosa. Upaya-upaya <br />yang dilakukan untuk membantu umat dalam memahami <br />sakramen ini, yakni dengan adanya upaya pastoral dengan cara <br />memberikan katekese singkat agar umat memahami tentang <br />makna, tujuan, unsur-unsur hakiki dan buah-buah sakramen <br />pengurapan orang sakit.</p> 2024-03-27T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 Yudhi Geraldy Moningka, Adrianus Dalia, Bernadina Waha Labuan https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/128 Kebangkitan Yesus Menurut Injil Lukas 24:1-49 dan Implikasinya Bagi Gereja Masa Kin 2024-02-26T19:37:57+07:00 Hironimus Resi hironimusrasi@gmail.com Teresia Noiman Derung teresiaderung@gmail.com <p>Kebangkitan Yesus merupakan peristiwa yang fundamental <br />bagi iman Kristiani. Kebangkitan Yesus menegaskan <br />kemenangan-Nya atas dosa, maut, dan kuasa kegelapan. <br />Kebangkitan memberikan harapan akan kehidupan kekal dan <br />memastikan janji kehidupan abadi bagi mereka yang percaya <br />pada Yesus. Bagi umat Kristen, kebangkitan menyiratkan <br />kekuatan transformasional dalam hidup mereka. Berkat <br />kebangkitan, Gereja sebagai sakramen Allah memiliki tugas <br />dan tanggung jawab untuk melaksanakan lima pilar Gereja itu <br />sendiri. Disisi lain, masih ada umat yang belum memahami <br />makna kebangkitan Yesus, sehingga tidak dapat <br />mengimplikasikan panca tugas Gereja dalam dunia masa kini, <br />bahkan ada umat yang lupa akan panca tugas Gereja ini. <br />Tujuan penulisan artikel ini untuk menemukan fakta dan <br />makna kebangkitan Yesus menurut Injil Lukas 24:1-49 serta <br />implikasinya dalam kehidupan Gereja masa kini. Metode yang <br />digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur.<br />Hasil penelitian menunjukkan fakta kebangkitan Yesus <br />ditandai dengan kubur kosong dan penampakan diri-Nya <br />secara nyata berulang kali kepada para murid. Kebangkitan <br />Yesus memiliki makna, yaitu: Gereja mendapat tugas <br />perutusan dari Yesus untuk memberitakan kebangkitan, <br />kebangkitan menunjukkan realitas yang mengatasi <br />keberadaan spiritual dalam keabadian, dan kebangkitan <br />menuntut kesetiaan dalam iman kepada Allah. Implikasi fakta <br />dan makna kebangkitan Yesus bagi Gereja masa kini dapat <br />terlaksana dalam panca tugas Gereja, yaitu persekutuan atau <br />koinonia, pelayanan atau diakonia, pewartaan atau kerygma, <br />pengudusan atau liturgia, dan kesaksian atau martiria. Kesetiaan mengimplikasikan panca tugas Gereja sebagai <br />bukti mewartakan kebangkitan Yesus.</p> 2024-03-27T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 Hironimus Resi, Teresia Noiman Derung https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/118 Katekese Umat Kontekstual: Sebuah Upaya Penyembuhan Luka Batin untuk Meningkatkan Ketenteraman Umat 2024-03-08T16:48:52+07:00 Gregorius Daru Wijoyoko darugdw@gmail.com Ambrosius Heri Krismawanto darugdw@gmail.com Santoso sekolahimantransformatif@gmail.com <p>Rekoleksi penyembuhan luka batin merupakan salah satu <br />metode katekese umat yang dapat digunakan dalam <br />pengembangan karakter religius umat Katolik. Pengembangan <br />karakter religius umat Katolik melalui metode katekese<br />kerygmatis konvensional (ceramah, pendalaman iman, <br />pertemuan adven) yang selama ini diterapkan di Keuskupan <br />Agung Semarang pada kenyataannya belum menunjukkan hasil <br />sesuai target capaian Arah Dasar Petunjuk untuk Katekese. <br />Katekese dengan cara ceramah hanya fokus pada aspek kognitifkerygma, sementara capaian afektif-psikomotorik dalam <br />diakonia, koinonia dan dialog iman masih rendah. Tujuan <br />penelitian ini, yang pertama adalah untuk mengembangkan <br />model katekese umat dengan metode rekoleksi penyembuhan <br />luka batin. Tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui faktorfaktor yang menentukan keberhasilan atau ketidakberhasilan <br />kegiatan katekese umat dengan metode rekoleksi. Metode <br />penelitian yang digunakan adalah metode Research and <br />Development. Peneliti bertindak sebagai analis dari subjek <br />penelitian sejumlah 100 orang. Hasil penelitian mengungkapkan <br />bahwa untuk mengimplementasikan nilai-nilai religius Kristiani <br />secara maksimal, perlu ada perbaikan kualitas intern (kualitas <br />kedekatan dengan Tuhan, kesiapan mengikuti rekoleksi <br />penyembuhan luka batin, pendalaman pengetahuan teologis, kecerdasan emosional, bahasa yang mudah dimengerti, <br />pengendalian diri) dari katekis. Setelah itu perlu ada perbaikan <br />kualitas ekstern (kualitas kedekatan hubungan peserta rekoleksi <br />dengan Tuhan, kesiapan belajar dari peserta didik). </p> 2024-03-27T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 Gregorius Daru Wijoyoko, Ambrosius Heri Krismawanto, Santoso https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/115 Peran Kreativitas dalam Penggunaan Media Alat Peraga dan Teknik Berhomili di Stasi Santo Bonaventura Situnggaling, Paroki Santo Fransiskus Asisi Saribudolok 2024-02-23T18:41:57+07:00 Thomas N. Tarigan thomastarigan21@gmail.com Paulinus Tibo paulinustibo@gmail.com Livo Novita Gurnin Gurning livogurning2@gmail.com Ona Sastri Lumban Tobing onasastri@gmail.com <p>Kreativitas pengurus Gereja dalam berhomili di Stasi Santo <br />Bonaventura Situnggaling Paroki Santo Fransiskus Asisi <br />Saribudolok menjadi orientasi atau konsen dalam penelitian ini <br />karena Gereja Keuskupan Agung Medan berusaha mendidik <br />umat awam melalui tenaga-tenaga fungsionaris pastoral ambil <br />bagian secara aktif terutama memimpin perayaan sabda pada <br />hari minggu tanpa iman dan memberikan homili. Pelaksanaan <br />pengumpulan data peneliti menggunakan pendekatan <br />fenomenologi kualitatif. pendekatan ini menggunakan tiga teknik <br />meliputi wawancara kepada informan secara langsung dengan <br />teknik mendengarkan, pengumpulan data melalui observasi dan <br />dokumen-dokumen pendukung sebagai bagian dari dokumentasi. <br />Tahapan analisis data diawali dengan reduksi data, melakukan <br />display data dan menguji kebenaran data dengan triangulasi <br />teknik dan sumber. Upaya dilakukan dengan pendekatan ini <br />menemukan dua aspek penting tentang kreativitas pengurus <br />Gereja dalam berhomili yang dijadikan sebagai temuan meliputi: <br />(1) Pengurus Gereja memiliki kreativitas dalam membawakan <br />homili terutama penggunaan alat peraga meskipun belum <br />maksimal, bahasa tubuh: ekspresi wajah, gestur tubuh, intonasi suara dan kontak dialog dengan umat. (2) Homili berbuah bagi <br />umat beriman di paroki ini seperti: Umat mengalami pemahaman <br />mendalam akan makna sabda Allah bagi hidup, mengalami <br />kehadiran Allah dalam hidup sekarang dan mengubah hidup <br />dalam pertobatan sejati. Umat merasakan kesejahteraan dalam <br />hidup. Walaupun masih banyak umat di Stasi ini belum mampu <br />menjadikan homili sebagai buah yang baik dalam kehidupan <br />sehari-hari. </p> 2024-03-27T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 Thomas N. Tarigan, Paulinus Tibo, Livo Novita Gurnin, Ona Sastri Lumban Tobing https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/99 Membangun Semangat Pelayanan Calon Katekis dalam Kegiatan Rohani di Lingkungan 2024-02-23T18:40:03+07:00 Hemma Gregorius Tinenti hgregoriustinenti@gmail.com Emilia Barek Ola emibarekola@gmail.com <p>Masalah utama yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini <br />yaitu keprihatinan penulis terhadap minimnya keterlibatan calon <br />katekis secara aktif dalam kegiatan rohani di lingkungan. <br />Ketidakaktifan para calon katekis akan mempengaruhi tugas <br />pokoknya di masa depan sebagai seorang katekis profesional. <br />Persoalan yang menjadi fokus penelitian ini yaitu minimnya <br />kehadiran mereka dalam kegiatan rohani serta minimnya <br />kesadaran akan tugas pokok dari seorang katekis. Penelitian ini <br />bertujuan agar lembaga pendidikan formal yang mendidik para <br />calon katekis lebih fokus dalam mendidik dan mempersiapkan <br />mahasiswa untuk menjadi katekis profesional di tengah umat. <br />Sasaran lainnya adalah meningkatkan kesadaran sejak dini para <br />calon katekis akan tugas pokok yang akan mereka emban. <br />Penulis melakukan wawancara dengan informan-informan <br />penelitian untuk menggali data. Subyek utama dari penelitian ini <br />adalah mahasiswa, sedangkan subyek pendukungnya adalah <br />para pemimpin umat atau pengurus lingkungan. Penulis <br />menggunakan teknik wawancara terbuka untuk berkomunikasi <br />dan menggali data dari para informan. Temuan dalam penelitian <br />ini yaitu minimnya keaktifan dan ketidaktahuan para calon katekis <br />akan tugas yang mereka emban. Menindaklanjuti penelitian ini, <br />maka perlu adanya kontrol dari kampus ke para calon katekis <br />dalam bentuk penugasan dan praktik di lingkungan yang sifatnya <br />berkelanjutan selain itu perlu ditingkatkannya koordinasi antar <br />lembaga pendidikan yang membina para calon katekis dengan <br />Gereja atau paroki.</p> 2024-03-27T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 Hemma Gregorius Tinenti, Emilia Barek Ola