https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/issue/feed Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik 2025-11-11T14:07:06+07:00 Dr. Ansel Mones, M.Pd anselmojata@gmail.com Open Journal Systems <p><a href="https://umjpapua.ac.id/">Jurnal</a> Penelitian Pendidikan Agama Katolik adalah jurnal nasional berbasis penelitian yang diterbitkan oleh organisasi profesi ilmiah untuk Pendidikan Agama Katolik, yakni Perkumpulan Perguruan Tinggi Agama Katolik Indonesia (PERPETAKI).</p> <p>Artikel-artikel yang dimuat merupakan konversi hasil penelitian di bidang ilmu Pendidikan Agama Katolik.</p> <p>Anggota dewan penyunting dan mitra bebestari berasal dari lebih daripada enam provinsi di Indonesia.</p> <p>Terbit 2 (dua) kali setahun (Maret dan September). Namun sejak tahun 2025, dikarenakan begitu banyak artikel yang masuk ke redaksi maka kami maningkatkan edisi terbitan menjadi 4 kali, yakni pada bulan januari, April, Juli dan Oktober.</p> <p>Artikel-artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.</p> <p><a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/about/submissions">Pedoman bagi Penulis</a> (Author Guidelines) dapat ditemukan di <a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/about/submissions">sini</a>.</p> <ul> <li class="show"><a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/about/submissions">Pedoman bagi Penulis</a></li> <li class="show"><a href="https://drive.google.com/file/d/1g2vc2lZNggNEx33CxTrlIu3-MVqEfzAY/view?usp=sharing">Template Artikel</a></li> <li class="show"><a href="https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/submission/wizard">Kirim Naskah</a></li> </ul> <p><strong>Fokus dan Ruang Lingkup</strong></p> <p>JPPAK berupaya keras untuk menerbitkan artikel-artikel konversi penelitian berkualitas dalam rumpun Pendidikan dengan sub-rumpun Pendidikan Agama Katolik. Meskipun di awal-awalnya Jurnal ini mengakomodasi peneitian-penelitian nasional, tujuan akhir dari jurnal ini adalah menjadi jurnal internasional bereputasi di bidangnya.</p> <p>JPPAK mendukung pertukaran pengetahuan yang lebih luas dan terbuka. Karena itu, JPPAK memberikan akses gratis ke setiap artikel yang terpublikasi. Lebih jauh, penulis tidak perlu membayar untuk publikasi artikelnya. Kami menyambut baik artikel-artikel hasil penelitian dengan metode yang tepat dan hasil yang jelas. Setiap artikel akan di-<em>review</em> dengan prinsip <em>double blind peer review.</em></p> <p>Ruang Lingkup Jurnal ini adalah rumpun Pendidikan dengan sub-rumpun Pendidikan Agama Katolik. Jurnal ini bukan jurnal bunga rampai. Karena itu, artikel-artikel dalam jurnal harus berada dalam cakupan ini. Akan tetapi, adalah baik dan tepat apabila artikel membedah Sub-rumpun Pendidikan Agama Katolik ke arah yang lebih spesifik, misalnya: dalam konteks Kitab Hukum Kanonik, Kitab Suci, Pastoral, Liturgi, dan sebagainya.</p> <p> </p> https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/159 "Wajah Kerahiman" Gereja di Hadapan Realitas Aborsi: Sebuah Pembacaan Teologis-Moral Kontekstual 2025-10-25T23:27:43+07:00 Paskalis Lina paskalislinasvd@gmail.com <p>Fenomena aborsi di Indonesia merepresentasikan tantangan multidimensional yang dipicu oleh ambiguitas yuridis, tekanan sosio-ekonomi, dan tensi moral-religius. Tingginya prevalensi aborsi tidak aman mengindikasikan bahwa restriksi hukum semata tidak hanya gagal menekan angka, tetapi juga menimbulkan risiko fatal bagi perempuan, memperdalam kompleksitas dilema etis yang berakar pada ajaran kesucian hidup. Artikel ini mengedepankan pemikiran Gereja Katolik secara komprehensif mengenai aborsi. Tujuannya ganda: menegaskan kembali ajaran Gereja yang tanpa kompromi membela kehidupan (<em>pro-life</em>), sekaligus menawarkan kerangka solusi moral-pastoral berbasis belas kasih untuk mendampingi para pelaku yang bergulat dengan trauma dan luka batin. Metode yang digunakan adalah studi dokumentasi kualitatif, dengan menelaah secara kritis ajaran Magisterium Gereja (ensiklik, Kitab Hukum Kanonik), data sosiologis, dan teks hukum terkait. Temuan diinterpretasi dari perspektif teologi kontekstual, yang menjadikan realitas penderitaan di Indonesia sebagai <em>locus theologicus</em> untuk permenungan teologi moral yang relevan dan membumi. Hasil penelitian menyoroti dua pokok penting. Pertama, pilihan melakukan aborsi sering dilandasi dilema moral yang berat, seperti kehamilan akibat pemerkosaan atau ancaman kesehatan. Namun, dilema ini tidak serta merta melegitimasi aborsi, yang dalam ajaran Katolik tetap dipandang sebagai tindakan melawan kehidupan. Kedua, kendati aborsi adalah kejahatan moral berat, para pelaku, yang sering kali juga menjadi korban keadaan, harus dirangkul melalui pendampingan pastoral yang berorientasi pada penyembuhan dan rekonsiliasi. Pendekatan ini berlandaskan kerahiman ilahi, bukan penghakiman yang mengucilkan. Langkah ini krusial untuk mencegah terulangnya tindakan serupa dan menghindari stigma yang dapat mengasingkan mereka dari komunitas iman.</p> <p> </p> 2025-11-11T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 Paskalis Lina https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/162 Membangun Interaksi Karitatif Kaum Muda Katolik kepada Penyandang Disabilitas 2025-09-10T14:02:38+07:00 Edita Tersa Risa editatersarisa09@gmail.com <p>Keberadaan kelompok penyandang disabilitas di dunia seringkali mendapatkan diskriminasi. Paradigma yang menganggap penyandang disabilitas tidak lebih baik dari pada kelompok non disabilitas merupakan suatu pandangan yang sangat kejam. Berbagai fakta memperlihatkan adanya perlakuan yang tidak adil dan diskriminatif yang dilakukan oleh masyarakat terutama orang muda kepada penyandang disabilitas saat memenuhi kebutuhan dasarnya. Stigma negatif telah menafsirkan penyandang disabilitas identik dengan orang yang sakit, lemah, tidak berdaya, dan hanya membebani orang lain. Kenyataan ini membuat penyandang disabilitas membutukan perhatian khusus yang merupakan tanggung jawab dan melibatkan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat dan Gereja yang diantaranya orang muda katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Melalui observasi dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan pengamatan secara langsung dan melihat bagaimana bentuk pelaksanaan interaksi karitatif yang dilakukan oleh Orang Muda Katolik terhadap penyandang disabilitas. Peneliti juga menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan data atau informasi dari narasumber. Dari hasil wawancara mereka mengatakan bahwa Orang Muda Katolik (OMK) yang berada di Yayasan Bhakti Luhur sudah melakukan interaksi karitatif kepada anak disabilitas. Sedangkan dari hasil observasi kehidupan seorang pengasuh atau Orang Muda Katolik (OMK) dan anak yang berkebutuhan khusus di Yayasan Bhakti Luhur sudah membentuk sebuah keluarga kecil, dan di dalam kehidupan berkeluarga itu terdapat keluarga yang harmonis, keluarga yang tenteram dan juga damai. Keluarga yang selalu mendukung satu sama lain, keluarga yang selalu kompak dan dimana itu semua dapat dilihat dari kedekatan antara pengasuh dan anak dalam kehidupan sehari-hari.</p> 2025-11-11T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 Edita Tersa Risa https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/248 Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme Menurut Jean Piaget dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik bagi Generasi Alpha 2025-08-11T08:26:35+07:00 Sergius Lay giuslay.zone@stpdianmandala.ac.id Yessi Florentina Pasaribu yessiflorentinapasaribu2003@gmail.com Martina Rosmaulina Marbun martina.rosmar@stpdianmandala.ac.id Paulinus Kanisius Ndoa nus.ndoa@stpdianmandala.ac.id <p>Judul yang diangkat dalam penelitian adalah penerapan teori belajar konstruktivisme menurut Jean Piaget dalam pembelajaran pendidikan agama Katolik bagi generasi <em>Alpha</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kajian pustaka. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan teori belajar konstruktivisme menurut Jean Piaget dalam pembelajaran pendidikan agama Katolik bagi generasi <em>alpha</em>. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa Piaget mengemukakan pembelajaran adalah suatu konstruksi aktif di mana individu secara terus-menerus beradaptasi dengan lingkungannya. Pendidikan agama Katolik bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai universal seperti kasih, keadilan, dan perdamaian, serta mendorong peserta didik untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Generasi <em>Alpha</em>, yang tumbuh di era digital, memiliki hubungan yang sangat erat dengan teknologi. Berdasarkan teori konstruktivisme Jean Piaget mengidentifikasi tiga prinsip utama dalam pembelajaran, yaitu pembelajaran aktif, pembelajaran sosial, dan pembelajaran melalui pengalaman langsung. Prinsip-prinsip tersebut dapat dilaksanakan dan diterapkan dalam pembelajaran agama Katolik penerapan teori belajar konstruktivisme menurut Jean Piaget dalam pembelajaran pendidikan agama Katolik bagi generasi <em>alpha</em>, dapat menjadikan kegiatan atau proses pembelajaran menjadi bervariasi dan efektif, terutama jika para peserta didik dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran melalui pengalaman dan mampu menciptakan konsep baru berdasarkan pengalaman yang dialami oleh para peserta didik. Sehingga tujuan dari pembelajaran pendidikan agama Katolik dapat tercapai dengan baik.</p> 2025-11-11T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 Sergius Lay, Yessi Florentina Pasaribu, Martina Rosmaulina Marbun, Paulinus Kanisius Ndoa https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/264 Transformasi Pendekatan Katekese Moral Seksualitas di Era Digital: Analisis Kebutuhan dan Tantangan dalam Pembinaan Mahasiswa Katolik 2025-08-13T13:01:12+07:00 Katarina Leba katrin@unej.ac.id Balthasar Watunglawar watungballa10@gmail.com <p>Penelitian ini mengkaji bagaimana pendekatan katekese moral seksualitas bertransformasi di era digital, khususnya dalam konteks pembinaan mahasiswa Katolik. Fokus utama penelitian adalah menganalisis kebutuhan dan tantangan yang muncul dalam proses transformasi tersebut.</p> <p>Metodologi yang diterapkan berupa studi literatur dengan pendekatan kualitatif yang melibatkan analisis berbagai sumber kredibel terkait katekese moral, pendidikan digital, dan pembinaan mahasiswa Katolik. Metodologi yang diterapkan berupa studi literatur dengan pendekatan kualitatif, yang melibatkan analisis berbagai sumber kredibel terkait katekese moral, pendidikan digital, dan pembinaan mahasiswa Katolik. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa keberhasilan transformasi model katekese moral seksualitas sangat ditentukan oleh kemampuannya menyatukan nilai-nilai moral Katolik dengan realitas digital yang berkembang saat ini. Hal ini mencakup pengembangan metode pembelajaran yang adaptif serta penanaman kesadaran moral yang mendalam pada mahasiswa.Dalam dimensi pastoral, transformasi ini menghadirkan implikasi kompleks yang mengharuskan adanya pengembangan kompetensi digital bagi para pelayan pastoral. Selain itu, diperlukan pendekatan yang holistik dalam membina moral seksualitas mahasiswa Katolik. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan program yang didasarkan pada perencanaan sistematis dengan memperhatikan tiga aspek penting, yakni: konten, metodologi, dan infrastruktur digital. Program tersebut perlu dilengkapi dengan sistem evaluasi yang efektif dan pengembangan komunitas pembelajaran yang mendukung. Kontribusi utama penelitian ini adalah memperdalam pemahaman tentang pentingnya transformasi pendekatan katekese yang mampu beradaptasi dengan era digital, tanpa mengorbankan integritas ajaran moral Katolik dalam proses pembinaan mahasiswa.</p> 2025-11-11T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 Katarina Leba, Balthasar Watunglawar https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/299 Analisis Kasus Perdagangan Manusia: Buruh Migran Timor di Malaysia berdasarkan Pendekatan Eleanor Roosevelt tentang Hak Asasi Manusia 2025-09-10T14:13:36+07:00 Hendrik Fahik hendrikfahik3@gmail.com Yohanes I Wayan Marianta jo_wayansvd@yahoo.com Kunibert Janson Seran kuniberth01@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus perdagangan manusia yang melibatkan buruh migran asal Timor di Malaysia dengan menggunakan pendekatan hak asasi manusia yang dikembangkan oleh Eleanor Roosevelt. Pendekatan ini menekankan pentingnya perlindungan, penghormatan, dan pemenuhan hak-hak dasar setiap individu, khususnya mereka yang berada dalam posisi rentan. Dalam kajian ini, digunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang mencakup analisis dokumen, wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan, serta observasi partisipatif terhadap kondisi para buruh migran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para buruh migran Timor kerap menjadi korban eksploitasi dalam berbagai bentuk, seperti kerja paksa, kondisi kerja yang tidak manusiawi, upah yang tidak layak, serta minimnya perlindungan hukum dari negara asal maupun negara tujuan. Keadaan ini mencerminkan pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mengungkap dinamika perdagangan manusia yang masih berlangsung di kawasan Asia Tenggara, khususnya yang menyasar kelompok buruh migran. Selain itu, hasil penelitian ini juga memberikan sejumlah rekomendasi kebijakan, antara lain perlunya perjanjian bilateral yang lebih kuat antara negara pengirim dan penerima tenaga kerja, peningkatan pengawasan terhadap agen perekrutan, serta edukasi hak asasi manusia bagi para calon migran. Dengan demikian, diharapkan perlindungan terhadap buruh migran Timor dapat ditingkatkan secara sistematis dan berkelanjutan.</p> <p> </p> 2025-11-11T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 Hendrik Fahik, Yohanes I Wayan Marianta, Kunibert Janson Seran https://jurnalppak.or.id/ojs/index.php/jppak/article/view/303 Aksi dan Kontemplasi: Menyikapi Peran Marta dan Maria Perspektif Injil Lukas 10:38-42 dan Relevansi bagi Kaum Muda 2025-10-25T08:30:43+07:00 Fladimir Sie fladimirsie@gmail.com Siprianus Soleman Senda sendasiprianus@gmail.com <p>Artikel ini menganalisis peran Maria dan Marta dalam perspektif Injil Lukas 10:38-42, yang menggambarkan dua sikap berbeda dalam menyambut kedatangan Yesus: aksi (Marta) dan kontemplasi (Maria). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kedua sikap tersebut dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan kaum muda saat ini. Dengan menggunakan metode kepustakaan, penelitian ini menelaah pentingnya aksi dan kontemplasi dalam kehidupan rohani dan keseharian kaum muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sikap ini saling melengkapi. Keduanya memiliki relevansi yang kuat dalam memberikan panduan bagi generasi muda untuk mencapai keseimbangan antara aktivitas sosial yang dinamis dan penghayatan spiritual yang mendalam. Hal ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana kaum muda dapat menemukan harmoni dalam kehidupan yang penuh tuntutan dan tantangan, sekaligus menjaga kedekatannya dengan Tuhan.</p> 2025-11-11T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 Fladimir Sie, Siprianus Soleman Senda